Labels

Tuesday, March 19, 2013

"IPS" PPKI

              Terbentuknya PPKI
         Jepang semakin mengalami kemunduran dalam Perang Asia Timur Raya. Komando
Tentara Jepang wilayah Selatan mengadakan rapat. Dalam rapat itu disepakati bahwa
Indonesia akan diberi kemerdekaan pada tanggal 7 September 1945.
Keadaan Jepang semakin kritis. Pada 6 Agustus 1945, kota Hirosima dibom atom
oleh Amerika Serikat. Menghadap situasi ini, Jenderal Terauchi menyetujui pembentukan
Dokuritsu Junbi Inkai atau Panitia Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Persetujuan ini terjadi
pada pada tanggal 7 Agustus 1945. Tugas PPKI adalah melanjutkan tugas BPUPKI dan
untuk mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia. Ketua PPKI adalah Ir. Soekarno, sedangkan
wakilnya Drs. Moh. Hatta.
PPKI beranggotakan 21 orang dan
semuanya orang Indonesia yang berasal dari
berbagai daerah.
Jawa 12 wakil.
Sumatera 3 wakil.
Sulawesi 2 wakil.
Kalimantan 1 wakil.
Sunda Kecil 1 wakil.
Maluku 1 wakil.
           Untuk kepentingan peresmian dan pelantikan PPKI, Jendral Terauchi, pimpinan
Angkatan Perang Jepang yang berkedudukan di Saigon, pada tanggal 9 Agustus 1945
memanggil Soekarno, Moh. Hatta, dan Rajiman Widyodiningrat untuk pergi ke Dalat, Saigon.
Di Dalat, Jendral Terauchi menegaskan bahwa Pemerintah Kemaharajaan Jepang memutuskan
untuk menyerahkan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.
           PPKI dan Perkembangan Situasi Indonesia
Tanggal 14 Agustus 1945, Soekarno, Moh. Hatta, dan Rajiman Widyodiningrat pulang
kembali ke Jakarta. Sementara Jepang sudah dalam keadaan lumpuh sebab tanggal 9 Agustus
1945 kota Nagasaki juga dibom atom oleh Amerika Serikat. Dengan demikian Jepang benarbenar
tidak dapat berbuat apa-apa. Akhimya pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah
tanpa syarat kepada pihak Sekutu.
           Ketika ketiga perwakilan bangsa Indonesia kembali ke tanah air, keadaan politik
di Indonesia telah terjadi perubahan sangat drastis. Para tokoh yang terus mengikuti
perkembangan Perang Dunia II mempunyai ide untuk segera memproklamasikan
kemerdekaan, tanpa menunggu keputusan Jepang. Akhirnya terjadi perbedaan pendapat
antara golongan tua dengan golongan muda mengenai waktu pelaksanaan proklamasi
kemerdekaan Indonesia.
              Perbedaan pendapat terjadi antara golongan tua yang terwakili dalam PPKI, dengan
golongan muda yang terwakili dalam beberapa perkumpulan. Beberapa perkumpulan yang
termasuk golongan muda misalnya:
  • Kelompok Asrama Menteng 31 yang dipelopori Chaerul Saleh dan Sukarni
  • Kelompok Asrama Indonesia Merdeka yang dipelopori Mr Soebarjo
  • Kelompok Asrama Mahasiswa Kedokteran yang mendukung Sjahrir.
                   Golongan muda mendesak agar Indonesia segera memproklamirkan kemerdekaan.
Sementara golongan tua menghendaki proklamasi menunggu perkembangan keputusan
Jepang. Alasan golongan tua adalah untuk menghindari pertumpahan darah, mengingat
pasukan Jepang masih banyak yang ada di Indonesia.
Pada tanggal 16 Agustus 1945 golongan muda menculik Soekarno dan Hatta ke
Rengasdengklok. Soekarno dan Hatta didesak agar segera memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia. Akhirnya, keinginan golongan muda terpenuhi. Proklamasi kemerdekaan
Indonesia dikumandangkan pada tanggal
17 Agustus 1945
Proklamasi dibacakan Ir Soekarno
pukul 10.00 di Jl Pegangsaan Timur
Jakarta. Sebagai penandatangan naskan
proklamasi adalah Soekarno dan Hatta,
atas nama bangsa Indonesia. Sejak tanggal
17 Agustus 1945 bangsa Indonesia telah
merdeka dari penjajahan.

sedikitnya info yang ku tathu harap maklumkan ya.......

No comments:

Post a Comment